Sabtu, 27 November 2010

makalah watoncong 3


TENTANG ANAK
Bawasanya semua manusia dilahirkan dengan penuh potensi kreatif, hal tersebut yang membedakan manusia dengan makluk lain yang diciptakanNya Hal ini merupakan sifat yang hakiki kita sebagai manusia dan merupakan sebagai bagian dari keberadaan dari siapa diri kita.Potesi kreatif yang ada dalam diri kita merupakan instink diri kita yang ada sejak lahir atau sering disebut sebagai talenta yang dianugrahkan pada diri kita.
Pada dasarnya anak merupakan sebuah lembaran kertas putih yang siap untuk diberi warna atau goresan, sehingga bisa dikata mau diapakan anak sebelum mereka memiliki tingkat kedewasaan tertentu adalah lembaran putih yang siap diwarnai.Tinggal warna yang diberikan warna apa, serta mau diapakan kertas tersebut, dalam hal ini fungsi sebuah lingkungan sangat berperan sekali. Walaupun sebenarya tidak 100 persen benar sebuah peryataan bahwa anak yang tinggal di lingkungan pencuri akan menjadi pencuri atau sebaliknya anak yang tinggal dilingkungan religius akan tidak mencuri tetapi paling tidak ada bagian besar yang setuju apabila anak di beri sebuah lingkungan tertentu akan menghasilkan sedikit banyak meniru lingkungan tersebut.
Dalam lingkungan sekolah anak diberi banyak pelajaran dengan masing masing memiliki tujuan pencapaian tertentu pada setiap pelajaran yang ada, paling tidak yang didapat dari pelajaran matematika adalah pelajaran berhitung untuk tujuan melatih anak untuk belajar berhitung, pelajaran biologi memiliki tujuan untuk mengenalkan anak pada diri dan lingkungan kita, pelajaran computer memiliki tujuan anak bisa memahami dan mempraktekan computer serta  pelajaran seni mengasah kita untuk mengerti dan memahami sebuah seni.Dalam ranah seni ini siswa juga di beri materi untuk mengasah  kreativitas.

TENTANG SENI RUPA
Seni rupa dan rupa-rupa seni yang biasa kita kenal adalah antara lain teknik mengambar, mewarnai seni dengan fungsi sebagai fungsi pribadi dan fungsi sosial dan seputar seni dengan dimensi-dimensinya. Nah ranah seni yang tersebut diaats memang yang ada dalam lingkup seni yang kita tekuni saat ini namun demikian berjalannya waktu perkembangan seni dengan fungsi terhadap lingkungan nya memang sangat teriring. Baik macamnya serta fungsinya.
Macam seni yang terus berkembang tersebut dapat kita tangkap melalui karya-karya yang dihasilkan dari setiap perkembanganya; tidak melulu pada pakem dua dimensi yang terpisah namun terkadang bercampur antara dua dimensi dengan tiga dimensi dengan contoh munculnya seni instalasi.demikian juga eksperimen bahan pewarnaan yang terus menunjukkan keaneka ragaman warna yang tercipta dari berbagai bahan serta media. Kemajemukan yang terlahir memang sebebas eksperimen yang terjmadi yang terus berkembang. Bisa dibayangkan setiap seniman berhak untuk mengekspresikan karya dengan alat bahan serta media serta gagasanya sehingga  dari eksperimen tersebut mengahasilkan berbagai macam hal baru .
Tidak hanya dalam likup yang terwadahi alat dan bahan saja yang terus menemukan perkembangannya tetapi ketika sebuah kebebasan berfikir dicetuskan dalam eksperimen eksperimen yang berani teryata dapat dipastikan keberanian tersebut secara tidak langsung akan menghasilkan beribu desain beribu pemikiran yang berbeda serta beribu pemecahan masalah yang bisa saja terjadi secara spontan dan bisa saja bersruktur kalau kita arahkan.
Kendala kendala dalam memaxsimalkan kreativitas .
kebiasaan
Kebiasaan adalah reaksi dan respon yang dilakukan berulang-ulang,yang negative
.Waktu
Kesibukan adalah salah satu alas an orang untuk tidak menjadi kreatif
.Dibanjiri masalah
Sebagian orang merasa bahwa kita berhadapan dengan begitu banyak masalah yang penting dimana kita tidak mempunyai cukup waktu dan tenaga untuk mengatasi permasalahan secara kreatif
   Tidak ada masalah
Kondisi ini juga menghambat kita untuk berfikir kreatif.
Takut gagal
Kegagalan dapat berupa pengasingan,kritik,dst. Padahal lebih baik gagal dari pada tidak pernah mencoba sama sekali.
Kebutuhan akan jawaban sekarang
Manusia tidak mau mengalami kesulitan karena tidak memiliki suatu jawaban langsung.Ketika suatu masalah dikemukakan,kita secara langsung memberikan sebuah pemecahan.Hanya jika pemecahan pertama tidak berjalan,barulah kita mau mencoba yang lain.
Takut bersenang-senang.
Bagian pemecahan secara kreatif mencakup kegiatan-kegiatan yang bersifatsantai seolah olah main-main…
www. Kreativitas jitu. Com

Kendala – kendala yang ditulis diatas adalah sebagian besar yang dapat kita cerna sebagai bagian dari kendala yang ada ketika kita akan memaksimalkan daya kreativitas anak didik kita.Untuk memunculkan kreativitas siswa didik kita dibutuhkan metode –metode atau eksperimen-eksperimen.
Eksperimen-eksperimen tersebut akan dibahas dengan mengembangkan metode menjalankan kebebasan berfikir serta mengesampingkan metode metode yang telah ada selama ini dengan sebuah tujuan pokok mengembangkan dan menciptakan kreativitas dengan memunculkan seribu ide dalam sekejab dengan pola yang terprogram.
Dengan sementara mengesampingkan kaidah-kaidah yang ada dalam ranah seni seperti harus mengacu pada keseimbangan, harmonis selaras, harus sesuai dengan ritmenya serta seabrek peraturan seni yang lain, menye imbangkan kedudukan siswa dengan guru, meniadakan peraturan tanpa meningalkan norma, Karena dalam hal ini tujuan yang hendak dicapai yaitu sebuah pemaksimalan solusi kebuntuan ide.
Karena kalau kita perhatikan kita tarik  lebih jauh, terkadang anak ini sering mengalami sebuah kebuntuan ide dalam menghadapi persoalan sekolah .terlebih semakin kompleknya permasalahan yang harus dihadapi oleh anak tentunya seorang anak harus diarahkan untuk dapat menghadapi segala tantangan dalam setiap hidupnya. Kasus kasus bunuh diri yang terjadi di masyarakat bisa dipandang sebagai suatu puncak masalah dengan kebuntuan ide sehingga pada akhirnya menyerah pada kenyataan pahit yang  harus dihadapi.
Penganguran yang meningkat dari tahun ketahun merupakan sebuah bukti nyata bahwa bisa dilihat tentang sebuah kebuntuan ide yang bisa dikatakan idenya mentok dan bisa dikatakan menumpuknya penganguran adalah disebabkan oleh kurang asahan, pemunculan ide-ide sedari dini yang harusnya ditanamkan pada anak.
Mentoknya sebuah ide didasari oleh keadanyang terkondisikan kurang bebasnya berfikir anak. Kebebasan anak tersebut basanya terbelenggu oleh norma-norma yang ada . tidak boleh ini tidak boleh itu serta didikan yang ada tersebut dianut oleh  Negara ini turun temurun.Tanpa disadari itulah yang terjadi dimasyarakat kita dari kacamata saya.
Asahan yang seperti apa yang bisa merangsang anak untuk berfikir cepet serta cerdas; asahan kretif seni rupa dengan sedikit kebebasanyanya tanpa takut untuk mengeluarkan ide, takut disini ; bisa dikatakan takut coretanya jelek,takut salah, perasaan malu mengungkap ide karena terlalu sederhana , takut tidak sama dengan yang lain, takut mengungkapkan ide ide gila karena tak ada pembiasaan seperti itu karena dilingkungan yang biasa anak biasanya yang biasa-biasa saja dengan asumsi saya bahwa demikian ini mengasah anak untuk berfikir follower bukan sebagai trendsetter.
Beruntung saat ini sebenarnya sadar atau tidak sadar diterima atau tidak diterima dunia iklan sekarang lebih kreatif dengan mengajak untuk berfikir yang lebih maju seperti iklan gren tea iklan sejati, iklan milo,iklan yang senada yang sekaran ada dilayar kaca kita.Satu metode yang ditawarkan dalam memotivasi anak untuk berfikir kreatif adalah metode waton cong
Berangkat dari arti kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta dan berkreasi, metode waton cong ini dicoba untuk ditawarkan,..
Waton cong adalah kata yang diambil dari bahasa jawa yang memiliki arti asal bertindak, atau bertindak asal, bisa dijelaskan lebih lanjud sebagai suatu tindakan yang tak ada yang ditakuti,atau melakukan sesuatu tanpa di bayangi rasa takut akan sesuatu hal, untuk mencapai sebuah pemunculan kreativitas
Kenapa  sepertinya ketakutan ini membelenggu kreativitas? Menurut penulis memang ya, bahwa terciptanya kreativitas tidak lepas dari sebuah kemerdekaan atas banyak hal.
Bisa sebagai contoh, yaitu termasuknya jaminanan untuk tidak dimarahi guru ketika murid mencoba menjawab sesuatu pertanyaan,yang di berikan oleh guru; tentunya karena anak-anak ada yang menjawab dengan jawaban yang beraneka warna jawaban sesuai karakter, sesuai dengan penangkapan serta pemahaman siswa, hal tersebut kadang kurang mendapat pemahaman guru sehingga terkadang jawaban siswa yang beraneka tersebut seperti jawaban yang tidak sesuai jawaban yang semestinya, atau pun merasa terlecehkan dengan jawaban siswa yang mungkin aneh dan janggal dengan pertanyaan yang diajukan. Persoalan tersebut mungkin sebenarnya bisa saja sebagai suatu yang bisa  dihindari dengan memposisikan siswa sebagai seorang kawan yang terkadang menyeletuk menjawab atau menanggapi sebuah pertanyaan,atau pun jawaban tersebut kita biarkan saja dan bahkan kita tampung menjadi sebuah jawaban yang alternative , dengan tujuan untuk merangsang jawaban yang lain.  
Nah hal ini biasanya tak bisa dilakukan oleh para pendidik karena menurut logika yang berlaku sekarang ini bahwa pendidik sekarang ini masih menjaga jarak dari anak didik, sehingga sebenarnya ini termasuk sebuah potensi suasana yang kurang mendukung untuk sebuah munculnya suatu kreativitas, karena pada hubungan antara pendidik dan yang dididik ada jarak yang kurang membuka jalan munculnya suatu kreativitas.
Dalam sebuah seminar yang diadakan di sala tiga Munif chatif pakar kecerdasan dan penulis buku ini mengemukakan
Pada seminar ini dibahas kebiasaan jelek orang tua yang justru membunuh  kreativitas dan kecerdasan anak, misalnya melarang dan memarahi anak yang sedang mencoret-coret diding serta sebagai hal yang sebenarnya merupakan pemecahan masalah yang dihadapi anak.” Anak sedang naik tangga, orang tua melarang. Padahal naik tangga merupakan hal baru bagi anak. Justru yang harus dilakukan adalah mengawasi anak dari kemungkinan bahaya dan memuji bila anak berhasil sampai di puncak tangga”
Hal tersebut di sampaikan Munif Chatib dalam seminar pendidikan “ Peran Orang tua dalam Melejitkan Kecerdasan Setiap Anak
Dikutip dari Koran Suara merdeka senin 31 agustus 2009 hal 18 kol 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar